
Salam Redaksi
Segala puji bagi Allah yang membuat kita hidup. Salam kepada Muhammad Rasulullah yang menghiasi diri kita budi pekerti. Dengan hidup berhiaskan budi pekerti, Lensa Sastra hadir di tengah khalayak literasi sebagai upaya untuk kita semua terus hidup, berbudi, dan berarti.
Berangkat dari keresahan kami yang tidak bisa tidur, maupun yang banyak tidur, yang terus-terusan mengikuti dan memikirkan perkembangan sastra Indonesia dari tepi ranjang, kami punya mimpi indah dan menolak mimpi ngeri. Mimpi indah itu berhajat pada yang indah-indah, yang baik-baik, yang muluk-muluk, dan tentunya bukan mimpi basah.
Lensa Sastra hadir di tengah dunia yang lagi pandemi, di negeri yang banyak utang, di tengah rakyat yang berada di tepi jurang, dan di tengah orang-orang yang abai. Tentu saja ini memang disengaja, agar ada tantangan. Sebab kami sebagai pengelola dan para redaksi tidak akan bersemangat tanpa ada tantangan. Sekarang dunia sudah benar-benar menantang dan kami tidak bisa terus tinggal diam.
Mimpi kami adalah menumbuhkan semangat cinta sastra dan menyemarakkannya di tengah masyarakat yang tidak peduli, yang sangat membenci buku dan mencintai gadget secara berlebihan. Manusia yang tidak mencintai sastra sama seperti hewan—kata Pram. Ini berbahaya. Kehadiran Lensa Sastra berupaya menyedikitkan jumlah hewan di muka bumi ini, terutama dari jenis kedelai atau keledai (mencomot istlah novel Tempat Paling Sunyi yang sudah sangat terkenal).
Berpayungkan di bawah lembaga Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo yang berakreditasi sangat baik, yang biaya kuliahnya digratiskan, dan telah menjadi satu-satunya Kampus Leterasi pertama di Indonesia, Lensa Sastra juga ingin membagi-bagikan banyak fulus kepada para penulis yang karya-karyanya dimuat. Untuk sementara, kami akan memberikan fulus Rp100.000 untuk setiap tulisan di setiap pekan. Insya Allah ke depan akan ditambah, sebanding lurus dengan keuangan kami yang terus melimpah. aktivasi avast premier 2018
Perlu juga kami beritahukan bahwa para redaksi kami adalah orang-orang yang semuanya memiliki masa depan cerah, pantang menyerah, dan tidak ada yang pernah mau mengaku kalah. Masing-masing mereka sangat terkenal di bidang ilmu akademik dan literasi, sudah teruji berkali-kali, dan sebagian besar sudah beristri. Ada juga yang sudah bercerai, kemudian kawin lari, eh, kawin lagi![]
Semoga panjang umur lensa sastra. Menjadi penawar dahaga di tengah gersangnya inspirasi. Bertumbuh dan berkembang untuk kemajuan peradaban. InsyaAllah….
Sastra ujung tombak peradaban.
Amiiin…
Sangat sepakat bahwa sastra adalah ujung tombak peradaban.
terima kasih
Ijin bertanya, Mas/Mbak admin :
Lensa Sastra terbit setiap seminggu sekali atau satu bulan sekali?
Untuk pengiriman puisi/geguritan paling sedikit berapa judul?
Terimakasih. 🙏
Seminggu sekali, di hari Sabtu. Kami akan tayang perdana di tanggal 13 Februari.
untuk cerkak dan geguritan akan tayang sebulan sekali
Alhamdulillah…
Semoga sukses, dan semoga saya bisa berkontribusi mengirimkan karya
Semangat kak!
BISMILLAH! Mohon izin bertanya kak….Untuk puisinya 1 puisi dpt fee atau dalam beberapa puisi itu bru dpt fee?
Syukur baget. Tulisan saya mampu “nembus” Lensasastra. Untuk itu, saya harus mengucapkan MATUR NUWUN kepada Pendaras, walau tiga judul tulisan saya yang lain “mungkin” TERSUNGKUR, tenggelam ke perut bumi, tersingkir di sela-sela ratusan, bahkan ribuan naskah kawan-kawan tercinta. Tak apa. Saya suka Lensasastra. Selamat dan sukses bagi teman dan pengasuh semua.
Sastra berbahasa Jawa-nya kok nongolnya jauh lebih sedikit katimbang sastra Indonesia-nya, ya? Kalau ditambah selayak sastra Indonesia, bisa nggak, ya?!
Salam.
Alhamdulillah geguritan saya nyantol.
Saya berharap geguritan dan cerkak bisa tayang seminggu sekali.
Sukses terus lensasastra….aamiin.