Menulis: Cara Merawat Kewarasan

Buku On Writing karya Charles Bukowski ini berisi surat-surat yang ditulis dari tahun 1945-1993, ada 146 surat di dalamnya. Surat-Surat tersebut ditujukan kepada kawan-kawannya, penerbit, dan editor. Membaca On Writing seperti membaca autobiografi Bukowski itu sendiri, mulai dari tidur sembarang tempat, dipecat dari pekerjaannya, menulis, minum-minuman beralkohol, ditolak penerbit, hidup mengelandang, hingga hampir bunuh diri, semua diceritakan lewat surat.

Kiai Kampung, Kesalehan Sosial-Ekologis, dan Gerakan Perlawanan Kaum Tani

Imam Zuhdi, demikian nama lelaki itu. Ia adalah kiai sederhana nan kharismatik dari Desa Setrojenar, Urutsewu, Kebumen. Sehari-hari, Kiai Imam Zuhdi mengurus langgar, masjid, dan musala di desa-desa. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk membangun hubungan kultural dengan masyarakat lokal. Selain tercatat sebagai anggota organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama, ia juga menjadi ketua Gerakan Petani Setrojenar (sebuah gerakan sosial yang bertujuan untuk memperjuangkan lahan dari perampasan aparatus militer).

Puisi Amrozzie

Adalah hutang dari timbunan kubur tua, tempat matinya segala bahagia. Kini almanak tua masih diliputi angka-angka kekacauan. Sebentar lagi. Tidak lama lagi. Pedagang tinggal menanti hari. Kepalanya dirajam oleh ribuan batu serupa angka tagihan listrik dan makan sekeluarga.

Tiga Batang Pohon Asam

Bertahun-tahun setelah pohon asam itu ditebang, Abu Bakar kerap menyesal. Ia pikir setelah menebang pohon asam itu, amarahnya akan terobati. Ternyata tidak. Justru ia merasa semakin kehilangan. Dia kehilangan kaki sebelah milik anaknya dan redupnya harapan yang menyertainya; dia juga kehilangan pohon asam itu—pohon asam yang kerap dijadikan tempat berlindung orang-orang dari hujan atau terik matahari yang menyengat.

Catatan dari Ranjang Pendaras Cerpen

DARI ranjang, kami membaca dan memperhatikan secara saksama semua cerpen yang dikirimkan kepada kami tanpa kecuali, baik dari penulis-penulis yang ternama maupun pendatang baru; semuanya mendapatkan porsi perhatian yang sama. Kami berusaha bersikap seadil-adilnya kepada semua penulis, baik yang baru maupun yang lama, karena media Lensa Sastra ini adalah milik kita bersama, yaitu milik seluruh rakyat Indonesia tercinta.

Luka Dominasi Kekuasaan

KETIKA Lian Gouw hadir ke Universitas PGRI Semarang, berkenan memberi hadiah pada saya novel Arafat Nur,  Lolong Anjing di Bulan (Sanata Dharma University Press 2018). Novel ini diterjemahkan Dalang Publishing dengan judul Blood Moon Over Aceh (Dalang Publishing, 2018).