Biografi Kepergian

Mulanya ia memanggil-manggil namaku tanpa henti. Suaranya terdengar begitu dekat, tapi ia tidak kunjung menemukan keberadaanku. Aku hanya mengatakan, “Saya berada di sini, di kamar bla…bla…”. Aku tidak menyelipkan pertanyaan, terkait siapa dirinya. Seorang perempuan yang terbaring tidak jauh dari tempatku berada dan juga senasib denganku—terinfeksi virus korona—bertanya, “Ada apa, Mas?”. Aku menjawab, kalau aku tidak tahu orang yang memanggilku […]

Puisi Polanco S. Achri

Kota Tua 408 SM / Kota Sunyi 2020 M Anjing-anjing liar yang biasa menyantap-lahap mayat kini bergeming:memilih jauhiraga tanpa nyawa yang terlalu diam betah berbaring.Burung-burung gagak, yang senantiasa bawakan ngeri kala mengepak,memilihjauhi tubuh-tubuh merana, yang tak mampu lagi bergerak. Dada seperti dihimpit, dan berkata-berucap terasa begitu sulit;seolah di dada ada iblis yang menjepit, tiada mampu ucap sakit.Ingin hati sampaikan nasib […]

Potret Ketimpangan Sosial yang Memprihatinkan

Selalu menarik dan berkesan bila saya membaca buku-buku cerita pendek (cerpen) bertemakan kritik sosial atau berbagai ketimpangan sosial di tengah masyarakat kita. Selain dapat menjadi sebuah refleksi juga membantu mengasah kepekaan kita terhadap kondisi masyarakat di sekitar kita. Buku karya penulis yang lahir di Rantau, Tapin, Kalimantan Selatan ini misalnya. Sebagian kisahnya dapat dijadikan bahan renungan bersama. 

Film: Sejarah dan Kekuasaan

Indonesia ketiban film sejak dulu. Bentangan sejarah bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan oleh faktor film-isasi. Kegairahan berfilm digembar-gemborkan beriringan dengan tutuntan zaman. Zaman-zaman awal kemerdekaan film-film berhamburan memenuhi bioskop-bioskop Indonesia. Film pun diharapkan mampu membentuk kepribadian dan cara pandang masyarakat mengenai politik, sejarah, dan budaya.

Puisi F. Rizal Alief

rautan bambu halus ini, Nak adalah tulang doaku dan doa ibumu. Kuraut hanya tiap saat selesai rakaat seratus qulhu, sebelas yasin, dan seribu selawat. Dan hanya ketika bulan benar-benar purnama di dada ibumu. Agar ketika ia terbang tak takut angin kencang, tak waswas hujan, tak khawatir kepanasan. Bila kauinapkan, malam akan memberimu bintang berjalan. Bila siang, sepanjang matahari akan menunjukkan hari depan.