Puisi
Puisi M. Rifdal Ais Annafis

Puisi M. Rifdal Ais Annafis

Jakarta yang Merdu

Jakarta; gedung-gedung terbang. Kayu yang besi menopang tubuh lelaki
meja-meja bundar adalah manuver kerinduan; tentang dongeng si kancil
atau anak merapi sebelum meletusnya berita. Jakarta; menarik doa-doa
dari rencana reklamasi pulau; menaikkan langit serta jahitan bordir cinta
adalah lagu-lagu romantis yang wajahnya marun. Jakarta; adalah hoaks
yang tertunda, Bunda!

Sumenep, 2021 


Rencana Kecil

Seseorang merencanakan; di kamar 17, tentang hotel dan pangkat kerja
revolver adalah upacara. Kemudian bunga-bunga menafsir, kota asing
berpuluh juta, kotak-kotak suara; tentang cinta, atau kata. “Aamiin” itu
terjebak macet sebelum berangkat kerja; lampu-lampu mati setelah hari
ada yang kau inginkan? Buraq telah rapi di parkiran. Aku & ia pergi
apakah maut masih bekerja setelah malam ini?

Sumenep, 2021
 

Kemungkinan-kemungkinan

Sepuluh hari, begitu kata doa; dosen-dosen menghilangkan wajah langit
padahal cinta hangus; puing-puing adalah istana. Berita tentang hari lahir,
ia bekerja kepada peri, minyak menyukai pekerja; kemungkinan ia kuasa
kepala babu menghardik; apakah udara adalah “kuwak-kuwak” kera hitam?
sungai yang panjang juga dendam kecantikan. Meluber jalan-jalan.

Sumenep, 2021


Buku

Di dalam cangkir, diskusi adalah kata kerja membangun jembatan
23:50 berpusing-pusing kota sampah; menurunkan pendidikan kita
setelah satu bab penuh, pemain sirkus menghibur. Macan berdasi
membolak-balik pertiwi; kita makan janji! Suatu saat adalah, bla bla
kaki kita adalah kata, tetapi kata pergi sebelum cinta, yang Maha?

Sumenep, 2021


Kekasih & Ingatan

Kami saling bertaut, merumuskan jalan sebelum selesai aspal
cinta; adalah cuaca buruk. Setelah langit belasungkawa, Mama!
buldouzer tidak meratakan apa-apa; tetapi jantung hilang detak
angin jauh meributkan; embun & pasir adalah lelaki jauh, ya?
kemudian kita suci dari dosa, benarkah? Pohon tetap berdiri.

Sumenep, 2021


Penulis

M. Rifdal Ais Annafis, lahir di Sumenep. Bergiat di Prosa Pend. Bahasa & Sastra Indonesia Univ. PGRI Yogyakarta. Buku kumpulan puisinya, Artefak Kota-kota di Kepala (2021). Dulunya aktif di Ponpes Annuqayah. Tulisannya tersebar di pelbagai media.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *