Puisi Anindita Buyung Pribadi
sebab setelah pagar tanaman ini
adalah padang yang luas
dan perjalanan yang panjang
sebab setelah pagar tanaman ini
adalah padang yang luas
dan perjalanan yang panjang
Pertama-tama, saya perlu menghindari penyebutan “penulis cilik” atau “penulis berusia 12 tahun” atau istilah-istilah semacamnya untuk Abinaya Ghina Jamela atau yang biasa disapa Naya. Ini perlu saya tekankan untuk menghindari bias ageisme dalam penilaian saya—dan semoga juga pembaca lain—terhadap karyanya, terutama buku berjudul ‘Kucing, Lelaki Tua, dan Penulis yang Keliru’ (Gorga, 2021) yang saya ulas dalam tulisan ini.
Untuk ke sekian kalinya Mbah Tarjo dianggap gila. Bahkan oleh dirinya sendiri. Terakhir ia tampak menangis di garasi rumah. Sebelumnya malah ketawa-ketawa sendiri di kolong mobil.
ia menggelosor seperti pesakitan dalam sebuah cerita horor,
sehelai tampar melubangi tulang rawan hidungnya, menghela
kebebasannya, dan setiap kali penyabit rumput tiba untuk
Buku di tangan pembaca ini memuat enam belas esai matang seputar kesusastraaan, politik, dan sosio-budaya Amerika Latin. Dalam kata pengantarnya, Ronny Agustinus dengan rendah hati menyebut buku ini—di mana sebelumnya merupakan tulisan-tulisan yang pernah terpublikasi sebagai bahan ajar kuliah, konten web, dan konten blog pribadi—sebagai wadah coretan-coretan dia tentang salah satu minat utamanya.
kadang kuingin dari matamu ia menyembul, sebagai sarang untuk segala hewan malam.
Perempuan itu kini mengenakan lagi syal rajut abu-abu itu. Menutup bekas luka di lehernya.
Ruang tamu kuwi katon sepi. Lampu plenthon sing tumemplek blandar isih murub, ketang ora patiya padhang. Sajak setya ngancani wong lanang sing lagi turu nglipus ing kursi dawa. Ing meja sacedhake ana glathi gumlethak sing isih keleledan getih seger.
Dheg thik thik wektu alon lumaku
Kumanthil ing jero kalbu
Buka tinarbuka kopong tan isi
Sinartan cahya kang wus musni
Kitchen menyapa pembaca Indonesia dengan proses penggarapan yang disiapkan masak-masak. Penerbitnya, Penerbit Haru, tampak mengerahkan kemampuan terbaik mereka dalam menghadirkan salah satu karya fenomenal kesusastraan Jepang ini. Melalui kanal sosial media mereka, mereka mengabarkan bahwa karya ini akan disuguhkan di hadapan pembaca tanah air, dan mereka pun mendapuk Ribeka Ota—penerjemah langganan karya-karya Haruki Murakami dan penerjemah untuk edisi bahasa Jepang dari novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan—sebagai penerjemahnya.