Geguritan Dyah Kurniawati
Sunare baskara saka brang wetan
Angete mrambat sajroning sukma
Ngaras saranduning sarira
Kang lagi tapa brata golek pangupa jiwa
Sunare baskara saka brang wetan
Angete mrambat sajroning sukma
Ngaras saranduning sarira
Kang lagi tapa brata golek pangupa jiwa
Tangga kiwa-tengene padha kresah-kresuh. Sing dirembug ora liya ngenani swara tangis sing wis pirang-pirang bengi tansah keprungu. Asale saka papan sing ajeg, omahe Mbah Sun.
Kedatangan petugas itu hanya karena kesalahpahaman saja, sebenarnya Ki Subali tidak menetang pelebaran jalan itu asal dilebarkan ke bagian selatan,
Beberapa waktu lalu, NHK World Japan, sebuah layanan internasional dari organisasi media publik di Jepang, melansir video tentang barang-barang hilang milik penumpang kereta bawah tanah di Tokyo. Setiap harinya ada 2000 barang hilang yang dikumpulkan dari 179 stasiun. Ada ruangan khusus untuk menyimpan barang-barang tersebut dan diperlakukan sedemikian hati-hati. Kita tidak akan tahu betapa berartinya barang-barang yang tertinggal itu, ucap salah seorang petugas.
siang bolong. baunya seperti kota roma yang sengaja dibakar kaisar nero. membuat rute. membuat pantheon. membuat jalan yang dilalui para stoik. separuh langit runtuh. membuat lubang sedalam 3 kaki. menghidupkan biola mati di gendang telinga diogenes. membuat tanda tanya di dalam kepalamu. membuat sebuah waktu yang selalu terlihat terburu-buru–diam, kemudian duduk manis di antara tatap mataku & pipi merahmu.
William Liddle pernah menyebut Goenawan Mohamad (GM) sebagai Shakespeare-nya Indonesia. Pujangga abad XVI itu punya peran monumental bagi perkembangan bahasa Inggris. Lewat karyanya, bahasa yang mendunia itu menjadi matang, mampu mengantarkan perasaan dan pikiran manusia dengan presisi makna yang tinggi, sekaligus indah. Bagi Liddle, peran itu juga diemban GM dalam konteks bahasa Indonesia.
BERTAHUN-TAHUN perjalanan kami tak kunjung usai. Sebagian besar anggota putus asa dan keluar dan memulai hidup baru di kota-kota kecil yang kami singgahi; menikah di sana dan mungkin memiliki banyak anak.
Dengan belalai ini,
aku semburkan banyu Mahakam
ke tubuh sendiri,
sebelum taringku kau ambil
Batara Guru dan Dewi Umiya bulan madu di Galaksi Bimasakti. Mereka bercengkerama, berpelukan, dan berciuman di atas Lembu Andini. Hasrat birahi Batara Guru semakin bergejolak ketika meremas payudara Dewi Umiya, lantas meminta untuk bersanggama saat itu juga. Namun, Dewi Umiya menolaknya karena takut ada dewa yang melihatnya. Akibat gairah Batara Guru tak tertahankan sampai akhirnya komo1 keluar, menetes, dan meluncur ke bumi.
Hari-hari Pandemi
ia melingkar dan berharap kabar datang di dalam debar
bersama getar di telepon genggam
sebelum malam berganti
dan pagi kembali