Resensi Buku
Kejelasan yang Unik

Kejelasan yang Unik

Judul Buku      : Semua Temanku adalah Jagoan Super
Jenis                : Novel
Penulis            : Andrew Kaufman
Penerbit           : Marjin Kiri
Penerjemah      : Frederika Damar Ratri
Cetakan           : Pertama
Tahun Terbit   : September 2021
Tebal               : vi + 104 halaman
ISBN               : 978-602-0788-18-0

Salah satu anjuran yang lazim kita dengar dalam membuat cerita adalah menggunakan teknik menunjukkan, bukan mengatakan. Hal itu bertujuan agar pembaca lebih mandiri dalam membayangkan perihal identifikasi terhadap sesuatu. Rupanya anjuran tersebut tidak dipakai dalam pembuatan novel yang berjudul Semua Temanku adalah Jagoan Super ini. Contoh ‘pelanggaran’ yang dilakukan terletak pada judulnya yang terkesan vulgar. Meski begitu pilihan tersebut ternyata terasa manis karena di dalam novel ada ungkapan seperti berikut: Meskipun ada ratusan jagoan super di Toronto, tidak ada yang namanya penjahat super. Yang ada adalah setiap jagoan super menganggap jagoan super lainnya penjahat super. (hlm. 43). Selain itu justru dari judulnya vulgar ini saya akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini, meski pada awalnya lebih kepada penasaran, ada apa gerangang?

Selanjutnya bahkan penulis jelas-jelas memberi setiap tokohnya dengan nama-nama yang sudah merujuk kepada sebuah karakter. Namun, anehnya ketika penulis melakukan hal itu di setiap tokoh tapi tidak mengurangi keasyikan untuk mengenal bayangan tentang identitas tokoh tersebut. Keberhasilan teknik ini mungkin karena adanya beberapa keganjilan yang diciptakan, misalnya kemampuan Si Hipno dalam menghipnotis ternyata tidak mempan dilakukan kepada seluruh tokoh. Contoh lain Si Waktu yang bisa melakukan perjalanan lintas waktu tapi dia sendiri menganggap bahwa orang yang mempunyai kemampuan untuk berhenti melakukan perjalanan lintas waktu adalah kekuatan super yang sesungguhnya. Contoh lain tersemat pada penarasian untuk tokoh Si Amfibi pada halaman 42 yang tertulis: ia bisa bertahan di perairan dan daratan, tetapi apa coba untungnya? Adakah yang  memberinya pekerjaan karena kemampuannya itu? Nyatanya ia sekarang bekerja sebagai kurir sepeda di sebuah perusahaan di pusat kota bernama Speedy.

Sebagai gambaran, berikut adalah nama-nama tokoh yang sudah merujuk kepada sebuah karakter yang jelas di antaranya: Si Perfeksionis, Si Gadis TV, Si Anak Sitkom, Hipno (hipnotis), Tangan Tajam, Si Amfibi, Gadis Jatuh, Si Baterai, Bagi Dong, Si Peredam Penat, Si Penari, Derusepedamotor, Si Pengelon, Si Waktu,  Si Pebisnis, Si Serikat, Si Linier, Si Seleb, Si Lampu Hijau,  Si Janji Palsu, Si Kata Kerja, Si Minimalis, Si Pencium Katak, Si Pengarang, Si Pencari, Si Proyeksionis, Cip, dan masih banyak lagi. Namun anehnya lagi, dengan begitu banyaknya tokoh rupanya tidak membuat bingung untuk mengerti plot yang dibangun.

Namun, untuk tokoh utama laki-laki pada novel ini tidak diberi nama seperti itu. Nama tokoh tersebut adalah Tom. Sedangkan jalan ceritanya berkisah tentang Tom yang pada akhirnya menikah dengan Si Perfeksionis. Sayangnya Si Perfeksionis sempat terkena hipnotis agar dirinya percaya bahwa Tom telah hilang. Di sinilah novel ini mulai dinamis, mengolah laku cerita hingga kita seperti tidak diberi kesempatan berpaling, terlebih setelah sampai pada kisah usaha Tom untuk meyakinkan kepada Si Perfeksionis bahwa dirinya masih ada. Dan lebih seru lagi hal itu harus berhasil dilakukan sebelum pesawat yang mereka tumpangi mendarat. Berhasilkan Tom melakukannya?

Di ranah menulis, mungkin seorang pengarang memang boleh bebas bereksperimen, dalam pengertian membuat karya yang menembus rambu-rambu yang selama ini kita kenal, seperti halnya novel berikut. Karya jenis begini tentu saja mempunyai tantangan apakah nantinya dapat diterima pembaca. Jika tulisan jenis begini akhirnya dapat diterima, bahkan dianggap berhasil berarti hal ini sebuah prestasi. Namun, agaknya karya seperti ini bukan lantas akan menjadi rujukan untuk ditiru identik, karena hasil dari peniruan seperti itu pada akhirnya akan dianggap sebagai sesuatu yang tidak istimewa lagi. Jika ingin meniru, mungkin bukan tentang apa yang dipakai, melainkan tentang pencarian bentuk-bentuk yang baru lainnya.

Kelebihan dari novel ini selain perihal bentuk penyajian nama dan karakter tokoh yang unik, adalah pesan yang dibawa. Pembaca akan mendapatkan gambaran bahwa terlepas dari nama tokoh yang aneh, sesungguhnya hal itu sangat relevan dengan kehidupan. Sebenarnya siapa pun kita bisa menjadi jagoan super seperti yang kita inginkan. Sedikit khotbah dari buku ini tertuang pada halaman 65, yang tertulis sebagai berikut: Memang sebagian besar jagoan super punya nama konyol-konyol. Namun nama-nama itu harus mereka cetuskan sendiri. Bayangkan betapa susahnya. Coba saja sekarang: padatkan kepribadian dan kemampuanmu sampai jadi satu frase atau satu gambaran tunggal. Kalau kau bisa melakukannya mungkin kau sebenarnya memang jagoan super. Dari narasi tersebut mengandung harapan bahwa kita sesungguhnya memang seorang jagoan, seperti halnya sebuah pernyataan yang sudah sering kita dengar, bahwa ketika kita berhasil hidup, sebenarnya kita telah menjadi pemenang.

Terakhir untuk menyimpulkan pembacaan berikut, saya menyatakan novel ini penuh kejelasan yang unik. Karena itu ketika saya membaca sekian komentar yang tertera di sampul novel ini, saya lebih cocok dengan pernyataan dari The Bookseller, yang mengatakan bahwa novel ini adalah: Salah satu buku paling sedih, paling lucu, paling aneh, dan paling romantis… Brilian! []


Penulis:

Yuditeha. Pendiri Komunitas Kamar Kata. Lebih giat membaca jika sedang susah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *