Mistisisme, Metafisika, Mitos
DALAM sebuah catatannya, penyair Abdul Hadi WM membincang sepenggal tamsil sajak Chairil Anwar yang disebutnya bersumber dari Kitab al-Thamam karangan Mansur al-Hallaj; ‘Laron pada mati terbakar di sumbu lampu’.
DALAM sebuah catatannya, penyair Abdul Hadi WM membincang sepenggal tamsil sajak Chairil Anwar yang disebutnya bersumber dari Kitab al-Thamam karangan Mansur al-Hallaj; ‘Laron pada mati terbakar di sumbu lampu’.
AJA KOK TUDING LANGIT aja kok tuding langit ing angkasaamerga sliramu ora bakal sanggup ngranggeh srengenge tudingen langitmu dhewe sakjroning suksmamuamarga sejatine langit kuwi sakbenere batindene bumi kuwi sejatine jasad sipate langit kuwi rahmanlan sipate bumi kuwi rakhim wujud langit kalambangake bapa: bapa angkasa!wujude bumi kagambarake ibu: ibu bumi, ibu pertiwi! Saka rahman rakhimme Gusti kang nyawiji lumantar bapa ibumutuwuh […]
Karti ora suwala yen awake amung wong bodho. Ora sekolah dhuwur kaya Imron bojone sing lulusan sarjana. Senajan kaya mengkono, babagan endi halal endi haram, wawasane Karti ora kena disepelekake. Elek-elek dheweke wis tau mondhok telung taunan ning pesantren daerah Jawa Timur. Nalika Imron rasan-rasan kepengin nyalon kaur kesra, Karti krasa kurang sreg. Amarga jaman saiki adate jabatan kudu tuku. […]
KITAB KEJADIAN Seribu tahun itu hanya sehari dari bumi ke kaki Arasyimelalui kepak sayap diberkati. Di sana, tak ada tata surya memberi tanda waktu dan cahaya. Alam semesta semula hanyalah asap nebula, dibuat hanya enam hari kerja dalam waktu bukan manusia. Tak ada cacat dari hamparan bumi hingga atap langit berhias bintang-bintang. Semua dengan keseimbangan. Itu hanya dilakukan satu Tuhan […]
SAAT-Saat ini, ibu muda yang mantan bunga desa, setiap hari harus melaporkan pada suaminya, apa saja kejadian penting yang terjadi sejak pagi, dimulai dari suaminya berangkat kerja sampai datang lagi di rumah. Yang dilaporkan, antara lain yang menyangkut satu pohon lengkeng yang dimiliki yang sedang berbuah yang berdampingan dengan pohon nangka. Suatu pagi ibu muda itu mengepel lantai teras depan […]
NAMA saya Nurdin Sambo. Siapa pula yang tidak mengenal saya. Semua orang tahu bahwa saya ini tak lain dan tak bukan adalah patriot, pejuang dan pembela negeri dan tanah air ini. Buku-buku sejarah perlu mencatat itu. Mengapa tidak? Dulu, di zaman Pak Harto, ketika upacara akan dimulai pada Pk. 09.00, sejak Pk. 08.00 saya sudah berada di lapangan.
sedalam-dalam tubuhku lebih dalam dukamu.
kami menggigil di dasarnya seperti kisah yang
belum berakhir. terpenggal beberapa episode.
menggumpal di mata yang menggugurkan duka.
Tragedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan memantik empati berbagai kalangan. Suporter, olahragawan, ahli hukum, psikolog, wartawan, guru, dan tenaga kesehatan turut berkomentar dengan sudut pandang dan pengalaman masing-masing. Duka itu juga mengilhami sastrawan untuk menulis karya seni sebagai wujud bela sungkawa meninggalnya Aremania.
MAMA terbangun dengan wajah pucat karena melihat sesuatu yang sebetulnya bukan apa-apa. Saat itu sudah tengah malam dan papa belum pulang. Papa memang berjanji akan sampai rumah tepat waktu sebelum makan malam.
Ia & sepatu menukar dendam pada jalan metropolis.
punggung pohon di wajah ibu jadi headline koran,
menukar nasib dan harga diri. Setelah maut hingar,
ia & sepatu membenci angkutan umum setelah