Periuk Tanah
“Cepat taruh tanah yang menolak jadi periuk ini di ruang tamu pamanmu, biar dia paham pada perubahan yang sudah terjadi,” suruh nenek padaku.
“Cepat taruh tanah yang menolak jadi periuk ini di ruang tamu pamanmu, biar dia paham pada perubahan yang sudah terjadi,” suruh nenek padaku.
di sini, ladang menawarkan harapan
dengan daun dan biji kacang
angin mencari batas sunyi
Nenek mulai sering duduk di dekat jendela. Memakai kacamata kuno yang ukuran lensanya mirip kerupuk bundar. Kedua matanya selalu menyipit dengan posisi kepala agak miring agar penglihatannya tepat terarah ke layar HP Nokia polyphonic yang dipegangnya.
Kedatangan petugas itu hanya karena kesalahpahaman saja, sebenarnya Ki Subali tidak menetang pelebaran jalan itu asal dilebarkan ke bagian selatan,
TBC dan diabetes bertamu ke tubuh Emak
di sisa daging yang ada
beruntung—Emak masih bisa
menautkan benang linen dan rayon ke mata jarum doa
hingga koyak kebaya hidupnya terjahit
; apik dalam banjar garis marigold berbentuk bunga