Puisi Daviatul Umam
Peta didedah berulang kali. Nama-nama
Kota dirapal sekian kali. Kemudian kita
Bergegas membawa sekoper perhitungan,
Setelah ratusan ribu jam impian disemai.
Peta didedah berulang kali. Nama-nama
Kota dirapal sekian kali. Kemudian kita
Bergegas membawa sekoper perhitungan,
Setelah ratusan ribu jam impian disemai.
KAMI menyusuri sebuah lorong beraspal. Beberapa lampu jalan yang tegak di setiap dua puluh meter menyala pucat. Saman berhenti dekat sebuah poster seorang lelaki bertubuh pendek, di bawahnya dengan tegas tertulis Sang Pemenang. Saman menunjuk ke poster itu lalu berkata, “Dia dan aku pernah berlatih di Libya. Aku seniornya. Tapi, sekarang dia menjadi sang pemenangnya. Pukima!”