Puisi Dzikron Rachmadi
Telah purna hingar kota menjelma kesunyian.
Pada sepat mata kita yang lebam—usai dibuahi malam—
masihlah kantuk; begitu tulus mengelus pelupuk.
Telah purna hingar kota menjelma kesunyian.
Pada sepat mata kita yang lebam—usai dibuahi malam—
masihlah kantuk; begitu tulus mengelus pelupuk.