Puisi Yohan Fikri
Di hadapan Sultan,
sama sekali tak sudi ia bungkukkan badan,
“Sebab sembahku semata hanya tinuju
pada Yang Manunggal
Di hadapan Sultan,
sama sekali tak sudi ia bungkukkan badan,
“Sebab sembahku semata hanya tinuju
pada Yang Manunggal
Bukanlah sebuah pernyataan yang mengada-ngada sebagaimana racauan seorang hippie, apabila ada orang yang mengatakan bahwa karya sastra dapat menjadi terapi alternatif penyembuhan diri dari luka, atau mungkin juga trauma.