Ruang Isolasi No. 13

Tanganku gemetar menggenggam gunting sunat. Darah menggenang di lantai marmer. Bukan merah. Tapi hijau seperti cairan klorofil. Sebelum defibrilator menyalak bagai ledakan meriam, kulihat sesosok bayangan melompat ke dalam lubang di tembok. Ia meleletkan lidahnya dan mengacungkan jari tengahnya. Ingin rasanya mengumpat, tapi tenagaku telah mampat. Tapi sebelum sampai pada adegan itu, beginilah segalanya bermula. Akhirnya setelah berkeliling dari kafe […]

Seusai Perang

“Apa yang paling kaurindukan dari kota ini?” Di tengah rombongan, di sela-sela tubuh penuh peluh, seseorang melontarkan tanya, entah kepada siapa. Dan, memang, setelah beberapa menit berlalu, tak ada seorang pun tergerak untuk memberikan jawaban.  

Dukun Tiban

Kami juga tak pernah tahu sejak kapan Mbah Cipto datang dan bermukim di kampung kami. Yang kami tahu, Mbah Cipto membeli separoh tanah milik Carik Keni, salah satu warga kampung terkaya. Di tanah yang luas itu, Mbah Cipto membangun rumahnya yang megah dengan model limasan.

Pertemuan Gerimis

INI pertemuan kita yang kedua puluh dan kata-katamu masih membuatku malu. Meskipun begitu, rasa senang pelan-pelan menyusup dalam rongga dadaku. “Kesal? Untuk apa? Bukankah aku milikmu?” Kukibaskan titik-titik gerimis yang kau cemburui agar kerut di keningmu segera pergi. Berhasil. Kau tertawa. Suara tawa itu agak tertahan. Khas, mengingatkanku pada suara tutup kaleng minuman soda saat dibuka. Mungkin karena aku sangat […]

Mantan Komandan

Malam itu saya pulang agak malam dari biasanya. Lantaran anjing milik Pak Warnogu, tetangga saya, menyalak 2 kali, saya tahu itu berarti pukul 2 pagi. Memang anjing itu sebagai penanda waktu, banyak orang kami menyebut anjing itu dengan nama Tawalam, atau tanda waktu malam.