Paradoks Kesakralan dan Radikalisme

BAGI penyair, religiusitas menjadi obsesi yang menyita perhatian. Begitu pula dengan kepenyairan Ahda Imran. Ia cukup banyak mengangkat suasana paradoks kesakralan dan radikalisme yang dilakukan orang-orang suci. Ia mengambil obsesi terhadap kehidupan mutakhir, kekuasaan yang dijalankan dengan penyimpangan-penyimpangan religiusitas dan fatwa. Ucapan, kata-kata, dan bahasa disampaikan seorang tokoh agama demi kepentingan ideologi dan kekuasaan. Ia mencipta puisi untuk menyampaikan hal-hal […]

Kemandirian dan Kritik

Ralph Waldo Emerson, sastrawan transendental (romantis) Amerika, menulis esai berjudul Self-Reliance di tahun 1841. Pikiran dalam Self-Reliance, atau kurang lebih berarti ‘kemandirian’ itu membuat kita seharusnya merenung. Setidaknya bila melihat perkembangan sastra modern Indonesia di tahun 1940-an hingga era pascamodern kini (abad 21).

Kereta Api dan Puisi

Para penggubah dan pembaca puisi berada di gerbong-gerbong kereta api. Mereka tak berada di situ setiap hari. Peristiwa sejenak untuk memenuhi hasrat dengan pilihan tempat mungkin selaras dengan kehadiran kereta api dalam perpuisian di Indonesia, dari masa ke masa.

Absurditas Mistik dan Tragedi Kekuasaan

KERIS, mistik, dan tragedi kekuasaan menjadi obsesi penciptaan novel Panji Sukma. Dalam novel Kuda (Gramedia Pustaka Utama, 2022), ia mengisahkan kehidupan Empu Manyu, seorang pembuat keris, yang memperoleh popularitas, pengaruh, dan harta melimpah pada zaman Orba. Para pejabat rezim Orba sering memesan keris pada Empu Manyu sebagai hadiah kepada pejabat lain.

Perempuan dalam Perspektif Sejarahnya

Pemarjinalan perempuan masih menjadi fenomena sosial. Masih banyak wacana yang menganggap kaum perempuan selalu dilihat sebagai “korban” dalam berbagai fenomena dan proses sosial. Masih terdapat praktik perlakuan terhadap perempuan yang kurang bahkan tidak apresiatif. Fenomena bias gender dalam konteks hubungan antara perempuan dan laki-laki acap kali masih direspons dengan opini negatif yang menyatakan dunia ini adalah dunia laki-laki, yang dibentuk, yang ditata dengan norma, nilai laki-laki.

Mempertimbangkan Modernisme Chairil Anwar

Sayembara Kritik Sastra 2022 Dewan Kesenian Jakarta, yang diselenggarakan bertepatan dengan seratus tahun Chairil Anwar, mengambil tema “Modernisme Chairil Anwar”. Pemenang sayembara sudah diumumkan akhir Agustus lalu. Bukan naskah-naskah pemenang yang akan menjadi titik bahasan dalam tulisan ini. Esai ini akan membahas tema dari sayembara tersebut, yakni “Modernisme Chairil Anwar”.

Kebanalan Babi Hutan dan Muara Terakhir Aku Lirik

Sesial dan sekelam apapun hidup barangkali kita hanya harus menjalani meski dengan memaki, mengumpat, lebih-lebih dapat menari dan menyanyi di atas segala keruwetan itu. Tidak lantas gantung diri dan menyerah atas apa yang telah dikaruniakan kehidupan yang tak sesuai harapan. Membaca puisi-puisi Wahyu Prasetya dalam buku kumpulan puisi Wahyu Menulis Puisi seakan melemparkan kita pada kegamblangan akan kegetiran, kesialan, rasa sakit akan hidup itu sendiri dan bagaimana cara menikmatinya.