Puisi Moh. Rofqil Bazikh

-perempuan yang kuhapus namanya dengan sengaja

tataplah laut, sulur ombak menyentuh mata kakimu
sementara ekornya mengibas-ngibas mengenai celanaku
itu kali terakhir kita bepelesir dan pulang berkejaran
dengan hujan sepanjang jalan, kita tidak pernah menduga
bulan berikutnya dengan seksama mengucapkan ‘pisah’

Puisi Anindita Buyung

Nama Setiap pagi kau menjelma beritamengenai masa lalu yang tinggaldi belakang kepala.Sementara koran yang kubaca masih hangatseperti secangkir kopi dan singkong rebus,yang kebul asapnya adalah rinduyang segera menguap ke udara. Di atas meja itu rindu segera tersesatmencari kabar kepulanganmudi lautan kata-kata.Pada koran yang terbuka, di dalamnyakupercaya ada jarak yang sulit dilipat. Kopi yang lekas saja kuseruput pahit sepinyameneteskan noktah hitamtepat […]

Puisi Joko Rabsodi

Setali gelisah yang kau pukat pada buku catatan bertongkat diam
rindu cukup tua beserta sebundel catatan kaki yang kita pukas ikut renta tertata
buku harian semesti diasingkan malah bersekutu erat kedua buah bibirmu
kesepakatan meluhurkan birahi retas sebelum tanduk ijab disilakan
di muka penghulu