Mengulik Jiwa Peradaban

Brahma Menghancurkan Alam Semesta

Batara Guru dan Dewi Umiya bulan madu di Galaksi Bimasakti. Mereka bercengkerama, berpelukan, dan berciuman di atas Lembu Andini. Hasrat birahi Batara Guru semakin bergejolak ketika meremas payudara Dewi Umiya, lantas meminta untuk bersanggama saat itu juga. Namun, Dewi Umiya menolaknya karena takut ada dewa yang melihatnya. Akibat gairah Batara Guru tak tertahankan sampai akhirnya komo1 keluar, menetes, dan meluncur ke bumi.

Kejelasan yang Unik

Salah satu anjuran yang lazim kita dengar dalam membuat cerita adalah menggunakan teknik menunjukkan, bukan mengatakan. Hal itu bertujuan agar pembaca lebih mandiri dalam membayangkan perihal identifikasi terhadap sesuatu. Rupanya anjuran tersebut tidak dipakai dalam pembuatan novel yang berjudul Semua Temanku adalah Jagoan Super ini. Contoh ‘pelanggaran’ yang dilakukan terletak pada judulnya yang terkesan vulgar. Meski begitu pilihan tersebut ternyata terasa manis karena di dalam novel ada ungkapan seperti berikut: Meskipun ada ratusan jagoan super di Toronto, tidak ada yang namanya penjahat super. Yang ada adalah setiap jagoan super menganggap jagoan super lainnya penjahat super. (hlm. 43). Selain itu justru dari judulnya vulgar ini saya akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini, meski pada awalnya lebih kepada penasaran, ada apa gerangang?

Spiritualitas Pengelana

Rasulullah ‘alaihi wasallam pernah berpetuah pada Ibnu Umar RA, “Jadilah engkau di dunia seperti seorang asing atau musafir!” Seorang pengelana, seorang pengembara, atau seorang musafir adalah penghikmat perjalanan. Perjalanan dalam arti luas yang tak hanya bermakna jarak dan tempat namun juga bermakna mengarungi kehidupan yang tak terbatas. Seorang pengelana selalu berjalan untuk mencapai sebuah tujuan. Tujuan yang dimaksud tak hanya berkait dengan duniawi namun juga dalam artian filosofi.

Setelah Banjir Jakarta

Setelah kejadian malam itu, pamanku semakin pendiam. Ia lebih banyak di dalam kamar. Desas-desus perihal pamanku yang kini menjadi miskin dan tidak punya pekerjaan semakin cepat pula menyebar ke penjuru kampung. Entah siapa yang menyebarkannya. Padahal, ibu tidak pernah berbicara apa-apa. Ibuku kini lebih banyak pula diamnya.

Eco, Cerita Detektif, dan Gua yang Muram

Umberto Eco, seorang filsuf merangkap novelis berkebangsaan Italia bersetia pada buku-buku sepanjang hidupnya. Kegandrungannya pada buku-buku berbuah hasil imajinasi dan pemikiran ; 7 novel dan 30 jilid non-fiksi, termasuk karya akademik yang pelik telah dihasilkan. Eco tak mau memenggal jalinan ruh intelektual. Suatu karya mesti bertaut dengan karya-karya sebelumnya. Kata Eco, “Buku selalu berbicara tentang buku, dan tiap cerita selalu membawa kisah yang sudah diceritakan”.