Jagoan Tiada Tanding
“Jika aku tak dapat menjadi seorang penegak keadilan di masa ini, maka aku akan menjadi penegak kejahatan! Penegak kejahatan paling bengis!”
“Jika aku tak dapat menjadi seorang penegak keadilan di masa ini, maka aku akan menjadi penegak kejahatan! Penegak kejahatan paling bengis!”
Usia-usia ini, berdiri.
Jadi mawar, violet di segala musim.
Di kening, sebuah peta
Ada persamaan kisah di antara tiga penulis perempuan Jepang yang karyanya melambung di kancah internasional ini. Tidak. Persamaan kisah yang saya maksud bukan tentang keseluruhan jalan hidup mereka, melainkan terhadap bagaimana mereka menghasilkan karya-karya yang telah mereka terbitkan.
Buku-buku datang ke Jawa. Di hadapan para gadis, buku itu ingin bisa dinikmati sampai halaman terakhir. Kedatangan buku menerbitkan keinginan. Buku-buku itu gairah bahasa.
Amat dingin udara terasa. Sambil membawa seikat bunga, kau berjalan menuju pekuburan kota; tempat dimakankan seorang pengarang dan penulis naskah drama. Saat berjalan ke sana, sambil tetap terpukau pada apa yang ditangkap mata dan telinga, kau teringat pada sebuah film yang kau saksikan ketika masih menjadi mahasiwa jurusan sastra;
Kata-kata jadi poster, pada pohon literasi Sekolah. Namun ujung jari kaku seketika, saat perayaan mulai tiba, kata-kata mulai liar. Berloncatan sepanjang gedung-gedung, meleleh bagai cat yang mulai dioleskan.
Kini kita masih di depan Laptop, mengetik keinginan hampa!
ndungkap titi wanci. pupus kembang nuli alum. banyu
nyingkur oyod wit-witan. gegodhongan ninggal pang tanpa
pamitan. mintuna lungguh sangga uwang ijenan. lan mimi sadrema
Seorang pria mengalami mimpi buruk yang melibatkan seekor buaya berulang kali. Dan setiap kalinya, ia selalu terbangun dengan keringat dingin di kening.
ini tanggal berapa? apakah ini hari selasa?
konon ini adalah hari yang bahagia untuk mati.
matahari masih remang enggan beranjak menuju pagi
aroma kopi meruap keluar dari cangkir.
Nalika dimatke, Bantar kaya wis nate weruh wewujudan kijing mau. Banjur dheweke mlaku nyedhak, kepengin nyatakake apa sejatine wewujudan jaran putih kang isa malih dadi kijing. Njegreg lir reca kang sinabda, kagyat penggalihe sawise weruh apa kang tinulis ana kijing.