Perjalanan Penulisan Pram dan Sudut Pandang Eka Kurniawan

Puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1997, Eka Kurniawan dipinjami oleh seorang temannya sebuah novel yang berjudul Bumi Manusia. Pembacaan inilah yang mengantarkan Eka Kurniawan berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada dengan judul skripsi Realisme Sosialis  Pramoedya Ananta Toer (sebuah tinjauan filsafat seni). Tugas akhir tersebut selanjutnya diterbitkan menjadi sebuah buku pada tahun 1999 oleh Yayasan Aksara Indonesia.

Senyum Tuhan dan Hati Ibu

Sejak kali pertama membaca judul, ada dua hal menarik yang memantik rasa untuk menelisik. Hal yang pertama adalah frasa ‘senyum Tuhan’ dan yang kedua adalah frasa ‘hati Ibu’. Tuhan adalah ungkapan untuk membahasakan kelemahan manusia, sebuah hal yang tak dapat dijangkau oleh mata dan telinga. Namun Dian Ardianto justru dengan berani menyebutkan bahwa Tuhan bisa tersenyum.

Zadig Adalah Abu Nawasnya Babylonia

ika kota Baghdad memiliki mahkota yang bernama Abu Nawas, maka Babylonia juga memilikinya dalam versi yang berbeda, yaitu Zadig⸻Abu Nawas adalah versi dunia nyata, sedangkan Zadig adalah versi dunia sastra. Abu Nawas hidup dan masyhur pada masa pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid, sementara Zadig hidup dan terkenal di zaman Raja Moabdar dalam imajinasi Voltaire lewat hikayatnya yang berjudul Zadig ou la Destinee.