Puisi Amrozzie

Adalah hutang dari timbunan kubur tua, tempat matinya segala bahagia. Kini almanak tua masih diliputi angka-angka kekacauan. Sebentar lagi. Tidak lama lagi. Pedagang tinggal menanti hari. Kepalanya dirajam oleh ribuan batu serupa angka tagihan listrik dan makan sekeluarga.