Petak Umpet
Seorang ibu sedang tidur-tidur ayam siang-siang bersama anak lelakinya yang masih berusia enam tahun.
“Malaikatku,” si ibu menempelkan keningnya ke kening si anak. “Aku akan menjagamu. Aku akan menjagamu seumur hidupku.”
Seorang ibu sedang tidur-tidur ayam siang-siang bersama anak lelakinya yang masih berusia enam tahun.
“Malaikatku,” si ibu menempelkan keningnya ke kening si anak. “Aku akan menjagamu. Aku akan menjagamu seumur hidupku.”
Seorang pria mengalami mimpi buruk yang melibatkan seekor buaya berulang kali. Dan setiap kalinya, ia selalu terbangun dengan keringat dingin di kening.
ia menggelosor seperti pesakitan dalam sebuah cerita horor,
sehelai tampar melubangi tulang rawan hidungnya, menghela
kebebasannya, dan setiap kali penyabit rumput tiba untuk
KEPADA semua orang, Suminten berkata bahwa urat-urat setiap daun di Ponorogo melukiskan paras Subroto, keras bebatuan menyimpan lekuk liku tubuh Subroto, matahari tidak terbit kecuali untuk menyinari Subroto, bulan dan bintang mendapat cahaya dari pancaran pesona Subroto, hujan turun untuk membelai Subroto, udara segar berkat dengus napas Subroto, dan seterusnya. Namun semua orang tahu bahwa Suminten tidak pernah bertemu atau melihat langsung Subroto.