Puisi J Akit Lampacak

Sunyi Di Kota Gulang  _Osip Mandelistam Setelah sunyi di hari pertama mengapungDi Sebria tampak waktuMenunggu kelahiran baru. Mungkin ombak terjebak dalam kekecewaanDengan keberhasilan kerangHinggap di karang. Sedepa kemudian, sebelum kau mabukDi suatu kepalsuan bernada ringkih, seperti merahAnggur menampih ilusi seamis darah. Padahal semalamMimpi buruk turun ke teras rumahMenemui tamu, melayaninya seramah rindu. Selalu dendam yang kau puja,Meski di langitBintang cuma […]

Celia Sanchez dan Nayla

Seharusnya Celia Sanchez masih hidup, meski tarian mambo dan rumba tak lagi dimainkannya. Kota Media Luna begitu kecil untuk mencatat riwayatnya, tetapi biarkanlah sejarah yang mencatatnya. Celia Sanchez tak pernah mengingkari takdir ketika dia harus hidup di lingkungan rakyat miskin, hidup itu memang sebuah pilihan. Baginya pilihan menjadi revolusioner untuk memerangi imperialisme adalah sebuah martabat tertinggi untuk negara.

Bapak Sahabat Murai

Lelaki paruh baya itu memonyongkan bibir, menciptakan bunyi siulan nyaring, persis seperti yang pernah dia lakukan kala menggoda Ibu sewaktu masih perawan dulu. Bedanya, kali ini bukan Ibu yang dibuat tersipu malu olehnya.