Puisi J. Akit Lampacak
Demikian romansa itu berlangsung
Memasung dada yang penuh oleh cinta
Hari-hari cuma tahu cara berganti baju
Dan Mandelstam merabai sunyi
Menampih seracik ilusi.
Demikian romansa itu berlangsung
Memasung dada yang penuh oleh cinta
Hari-hari cuma tahu cara berganti baju
Dan Mandelstam merabai sunyi
Menampih seracik ilusi.
Sunyi Di Kota Gulang _Osip Mandelistam Setelah sunyi di hari pertama mengapungDi Sebria tampak waktuMenunggu kelahiran baru. Mungkin ombak terjebak dalam kekecewaanDengan keberhasilan kerangHinggap di karang. Sedepa kemudian, sebelum kau mabukDi suatu kepalsuan bernada ringkih, seperti merahAnggur menampih ilusi seamis darah. Padahal semalamMimpi buruk turun ke teras rumahMenemui tamu, melayaninya seramah rindu. Selalu dendam yang kau puja,Meski di langitBintang cuma […]