Puisi Ilda Karwayu
adarkah tuanku, saudaraku,
persona perkasa di panggang
telah hilang (?)
adarkah tuanku, saudaraku,
persona perkasa di panggang
telah hilang (?)
Madura Dalam Dua Fragmen/kesaksian kampung nelayan/ollè olang paraona alajârâollè olang alajârâ ka Madhurâ mimpi kita terbuat dari gelombang yang setia menderu melewati panjang malam juga bentang siang. tekad kita sekeras batu karang yang menolak lebur dari keras pukulan ombak berdebur.baju kita terbuat dari doa anak-istri di rumah – mungkin doa itu juga bernama air mata. ketika pagi masih buta dan […]
“Tapi mataku yatim, Paduka! Semua yang terpandang, hanya tirai hitam belaka.”
“Naiklah ke damai punggungku, sebab tulang-tulangku disapih dari langkah sapi karapan.”
masih nyaring suara lagu itu:
begadang jangan begadang
kalau tiada artinya*
“mereka membunuhku dengan pesakitan yang dibuat
sendiri. mengarang cerita-cerita horor, meletakkan takir,
meyakini aku sekutu pembalela sang gusti.
betapa nisbi iman itu. betapa cangkat dan sempit
lubang surga yang mereka namai asal mula”
-perempuan yang kuhapus namanya dengan sengaja
tataplah laut, sulur ombak menyentuh mata kakimu
sementara ekornya mengibas-ngibas mengenai celanaku
itu kali terakhir kita bepelesir dan pulang berkejaran
dengan hujan sepanjang jalan, kita tidak pernah menduga
bulan berikutnya dengan seksama mengucapkan ‘pisah’
Masih ingatkah kau dengan sahabatmu
sewaktu dulu belajar di pertapaan? Ia
yang kau janjikan akan mendapat separuh
kerajaan saat kau naik tahta.
Nama Setiap pagi kau menjelma beritamengenai masa lalu yang tinggaldi belakang kepala.Sementara koran yang kubaca masih hangatseperti secangkir kopi dan singkong rebus,yang kebul asapnya adalah rinduyang segera menguap ke udara. Di atas meja itu rindu segera tersesatmencari kabar kepulanganmudi lautan kata-kata.Pada koran yang terbuka, di dalamnyakupercaya ada jarak yang sulit dilipat. Kopi yang lekas saja kuseruput pahit sepinyameneteskan noktah hitamtepat […]
daun pintu selalu kawin dengan kunci
kunci yang lain kawin dengan laci
laci kecil memuat hal-hal besar
laci sempit memuat yang lapang
Jalanan menjelma pita rekaman.
memutar lagi adegan-adegan
menyusuri cerita-cerita rumah papan