Puisi Wijaya Suryantarini
nama seniman yang kukenali, tetapi,
siapa yang tahu apa yang terjadi saat cat tumpah?
kini anak-anak tak lagi dibekali ikan asin,
nama seniman yang kukenali, tetapi,
siapa yang tahu apa yang terjadi saat cat tumpah?
kini anak-anak tak lagi dibekali ikan asin,
Pak Sukmara, suami Bu Maya berlari menuruni anak tangga, segera menengahi dan menenangkan istrinya. Ia minta maaf pada saya karena situasinya tampak sedang kurang mengenakkan. Ia menenangkan sang istri dan seketika menuntunnya menaiki anak-anak tangga.
Telinga mereka disulap seperti
air pusaran. Ada banyak yang
mesti dihisap ke dasar ingatan
yang sesak penuh hafalan.
Mereka lupa cara bertanya
Sejak Juli 1995, hujan masih terus pecah ke Srebrenica dan Sarajevo.
Sebuah tugu peringatan, dan aroma luka tanah Potocari
telah sama-sama meneruskan kesedihan
Tresna nora mung ana lathi
Nanging lair tumeka njero ati
Tresnaku muspra nora merga cidra
Tresnaku sirna ing wanci rahina
Kemurnian langit masih sudi menurunkan hujan deras pada tanah.
Mata malam: sepasang karnivora yang mengintai anak domba,
bagai tikaman pada pengurbanan tanah lembah yang
berubah merah,
Tapi keesokan harinya aku bangun dalam keheningan paling sempurna. Tak ada suara apa pun di sekelilingku, bahkan cericitan burung-burung yang setiap pagi kutemui.
sebab kemiskinan sering
berdering di saluran listrik.
maka setrika tidak boleh
dinyalakan.
Dischord musik punk dalam penyuara jemalamerusak tangga nada industriyang dibangun dari pohon-pohon chartberloncatan di antara batas disonansi harmonicdan dischord. memperjelas kehancuran.gelombangnya terasa sampaijauh. sampai pada gigs kumuhdiisi orang-orang berpeluhmemiliki suara minor dan berderauseperti negara yang sedang inflasi Irama Nusantara bunyi penyintesis keluar dari dalam pusaran pasar irama nusantaramenggerakkan ekonom pengendali metronomtak jemu-jemu melihat musisi berjiwa matitelinga cadas sekeras kehendak menemukan […]
“Cepat taruh tanah yang menolak jadi periuk ini di ruang tamu pamanmu, biar dia paham pada perubahan yang sudah terjadi,” suruh nenek padaku.