Pertarungan dan Sihir Bahasa di Era 4.0

Semenjak linguistik dikenal sebagai sebuah ilmu, bahasa berada pada dua ketegangan perdebatan dan keterbelahan. Belahan pertama memandang bahasa sebagai sebatas alat dan mereduksinya menjadi sekadar perkara gramatika. Belahan kedua, aliran yang memandang bahasa bukan semata-mata persoalan gramatikal tetapi juga refleksi kategori-kategori mental kognitif manusia dan zamannya.

Kritik Sastra: Pengantar Perbincangan Awal

Ada dua problema besar berkaitan dengan jagat kritik sastra kita. Pertama, dunia kritik sastra kita seperti “pelari maraton” yang tertinggal dibanding dengan lajunya penciptaan sastra, kedua, “kegamangan” kritik sastra sendiri antara ilmu dan “subjektivitas”. Berkaitan dengan problem pertama, jauh-jauh hari dalam bukunya Pokok dan Tokoh II, A. Teeuw telah mensinyalir betapa terbelakangnya kritik sastra di antara pertumbuhan karya sastra yang terus bermunculan. Ketertinggalan kritik sastra disebabkan dua alasan besar, yakni miskinnya tradisi baca dan kritik dalam budaya kita dan masih mudanya usia kritik sastra.