Antara Feminisme dan Genderisme

Gerakan kaum perempuan yang diawali dengan gerakan emansipasi kemudian berayun menuju feminis lantas bermuara pada kesetaraan gender sesungguhnya adalah gerakan transformasi dan bukan gerakan balas dendam kaum perempuan kepada kaum laki-laki. Hal itu berarti gerakan perempuan harus dimaknai sebagai proses gerakan untuk menciptakan hubungan yang setara yang lebih humanistis dan lebih baik. Hubungan kesetaraan ini bisa meliputi ranah ekonomi, politik, sosial, kultural, pendidikan dan lingkungan.

Problematika Penulisan Sejarah Sastra dan Jebakan Kanonisasi

Beberapa waktu lalu jagat sastra Indonesia diramaikan dengan pro dan kontra pada sebuah rencana besar dari seorang sastrawan untuk menulis sebuah buku tentang 100 penyair Indonesia terkini. Tentu saja tulisan ini tak hendak ikut menyoal, apalagi jadi bagian pro atau kontra terhadap rencana ambisius itu. Esai ini hanya akan menakar problematika penulisan sejarah sastra dengan resiko jebakan kanonisasi di dalamnya.