Puisi Khalilullah

Madura Dalam Dua Fragmen/kesaksian kampung nelayan/ollè olang paraona alajârâollè olang alajârâ ka Madhurâ mimpi kita terbuat dari gelombang yang setia menderu melewati panjang malam juga bentang siang. tekad kita sekeras batu karang yang menolak lebur dari keras pukulan ombak berdebur.baju kita terbuat dari doa anak-istri di rumah – mungkin doa itu juga bernama air mata. ketika pagi masih buta dan […]

Tarapek Japa

Tarapek Japa, teman kuliah sekaligus atasan saya di kantor, mati tak sampai seminggu setelah ia dengan pongahnya mengatai-ngatai saya sebagai ‘kawan yang tidak tahu terima kasih’, ‘kufur nikmat’, dan ‘sok bersih’. Bukan karena korona ataupun jenis virus mematikan lainnya. Maut menemuinya di toilet rumahnya, saat ia sedang berak, dan begitu sang istri datang, ia sudah kaku, setengah telanjang, dengan posisi kepala nyungsep ke dalam lubang kakus.

Pesan Peringatan

Namun Rewin tak menunggu jam delapan. Ia menjinjing tas misterius itu dengan kecemasan menggumpal di dadanya. Ia berjalan terburu-buru menuju rumah. Sepatu olahraganya tampak mengilat disapu cahaya pagi. Bunyi ketukan tak teratur berderak dari balik telapak sepatu.

Puisi Moh. Rofqil Bazikh

-perempuan yang kuhapus namanya dengan sengaja

tataplah laut, sulur ombak menyentuh mata kakimu
sementara ekornya mengibas-ngibas mengenai celanaku
itu kali terakhir kita bepelesir dan pulang berkejaran
dengan hujan sepanjang jalan, kita tidak pernah menduga
bulan berikutnya dengan seksama mengucapkan ‘pisah’