Mengulik Jiwa Peradaban

Soliter

Mata-mata itu mengerkau bagai otoritas yang memberi panggung untuknya menayub lebih liar, serupa kisah perempuan nestapa, Troffea, berabad-abad lampau yang menari dan terus menari membabi-buta selama berhari-hari, berminggu-minggu, hingga telapak kakinya melepuh royak, kelelahan, lalu berhenti—selamanya.

Kuli Bawah Tanah

MATA Bungaran yang lancip selalu menatap dinding kamar kuning mengelupas. Dinding bagian barat, terdapat foto ibunya dengan pigura cokelat kehitaman. Satu foto putih abu-abu yang tersisa setelah hari—yang dianggap Bungaran—pemberangkatan. Setiap hari Minggu, tangan Bungaran menjangkau pigura itu dan mengelapnya dengan sobekan kain. Sekadar untuk menerbangkan debu-debu yang bersarang di sana.

Sejenak Bermain Resensi

Dunia literasi adalah dimensi yang penuh ambiguitas, mengingat segala interpretasi lahir dari setiap gagasan baru untuk kemudian menjadi terobosan dalam melakukan aktivitas yang progresif, agar memiliki relasi dengan masa sekarang sebagai bentuk pengabdian terhadap idiologi beragama.

Eksistensi Hegemoni Kekuasaan dalam Novel

Saya tulis esai ini setelah 100 hari Sapardi Djoko Damono meninggal, tetapi kenangan pada karya-karyanya masih terus bermunculan. Dalam pandangan banyak kalangan, Sapardi Djoko Damono menyegarkan perkembangan dunia sastra Indonesia modern. Kreativitasnya boleh dikatakan selaras dengan konsep eksistensi dalam paradigma Kristeva, yakni mencipta kembali puisi ke dalam wujud novel.

Pengarang Telah Mati

Saya mendongak. Langit sedikit mendung, tapi sinar matahari masih bisa menerobos jatuh dan menyebar di mana-mana. Ada suara rekaman dari masjid—orang gotong royong, kendaraan melintas, dan seekor capung tampak murung di pucuk daun. Saya perhatikan capung itu, sayapnya runduk, mata palsunya sesekali bergerak waspada, awas pada apa yang ada. Barangkali serangga itu merasa satu-satunya ancaman adalah saya.

Diary Keana

Tiba-tiba ada yang muncul di rak buku kamarku, sungguh tak masuk akal! Seekor kupu-kupu merah hinggap di sana, duduk terdiam, melipat kaki, membiarkan sayapnya terbuka sempurna di rak ke lima dari susunan paling bawah, meski aku sendiri tak tahu bagaimana cara kupu-kupu duduk. Di antara tumpukan buku, sambil sedikit merambat, ke enam kakinya menapaki Kisah-kisah Kecil & Ganjil.

Puisi Ilda Karwayu

glorifikasi gosip per-empuan nampaknya mengonsumsi terlalu banyak masalalu: memetakan tubuh lelaki sembari menunggu buruan dari mereka. untuk diramu 2021 permaduan kamu mencari aroma musim hujan dalam buah sirsak? mau kutambah dengan sirene perut sebelum berak? biasanya muncul jika telingaku mendengar riwayat tuan-tuan yang berkacak pinggang memamerkan cacat 2021 jenuh jauhijau taman kota jadi titik pembuangan rasa jenuh. sore ini sebelum […]